Kamis, 22 November 2018

Tingkatan Sabuk di Karate

Tingkat/posisi dalam karate itu di bedakan lewat kemampuan dalam menghafal atau melakukan gerak yang maximal dalam jurus tersebut. Maksudnya tingkatan dibedakan oleh sabuk. Untuk mendapatkan tingkatan/posisi tersebut, kita di haruskan mengikutkan sesi ujian sabuk. Yang berlangsung setiap 4 bulan sekali. Untuk tingkat ini terbagi menjadi menjadi:

1. Sabuk Putih (Shirobi)

Sabuk putih merupakan tingkatan paling dasar dari bela diri karate. Wara putih melambangkan kesucian dan kemurnian. Kesucian dan kemurnian yang dimasud disini adalah kondisi dasar dari siswa krate untuk menerima dan mengolah hasil latihan dari para guru atau senpai.
Maksudnya adalah, perkembangan siswa karate tergantung dari materi yang telah diberikan oleh senpai. Setelah senpai memerikan materi kepada siswa sesuai dengan standar, perkembangan kemampuan berada di individu masing-masing, tinggal seberapa serius siswa berlatih dan menguasai pelajaran yang diberikan.

2. Sabuk Kuning (Kirodi)

tingkatan sabuk karate kuning
Sabuk kuning merupakan tingkatan kedua dalam beladiri karate. Dalam tingkatan sabuk karate, warna kuning melambangkan warna matahari.
Warna matahari yang kuning dan cerah diibaratkan seorang karateka pemain karate sedang melihat “hari biru” yang cerah, dimana dia telah memahami semangat karate yang berkembang dalam kepribadian dan juga teknik yang telah dipelajari.
Sabuk kuning juga merupakan tingkatan sabuk pemula terakhir, dimana siswa yang masih dalam tingkatan sabuk karate pemula masih memepelajari gerakan-gerakan dasar.
Siswa yang telah melewati tingktatan sabuk karate ini selanjutnya akan mempelajari tehnik-tehnik karate yang lebih rumit, bahkan sudah diizinkan untuk mengikuti turnamen tingkat dasar.

3. Sabuk Hijau (Modoriobi)

tingkatan sabuk karate hijau
Tingkat sabuk hijau merupakan tinkatan karate yang sudah mempelajari tehnik-tehnik yang rumit dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Warna hijau pada sabuk karate mepresentasikan warna rumput dan pepohonan.
Pemegang sabuk hijau harus sudah mampu memahami dan menggal lebih dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan karate, seiring dengan bertambahnya semangat dan tehnik karate yang sudah dikuasai.
Sifat warna hijau pada sabuk ini menggambarkan pertumbuhan dan harmoni, dimana seorang karatekan dituntut untuk bisa memberikan harmoni dan keseimbangan bagi lingkungan.

4. Sabuk Biru (Aiobi)

tingkatan sabuk karate biru
Warna biru pada sabuk karate ini menggambarkan samudra dan langit. Pengambilan  samudra dan langit sebagai makna warna sabuk ini diharpkan seorang karatekan memiliki semangat luas seperti angkasa dan sedalam samudra.
Karatekan sudah harus berani menghadapi segala tantangan dan rintangan untuk mengeksplor lagi skill yang dimiliki dan harus mampu menganggap bahwa latihan berat yang dilakukan merupakan kegiatan yang menyenagkan untuk mendapatkan manfaat yang banyak.
Dalam tingkatan ini, karatekan juga harus mampu mengontrol emosi dan disiplin dalam segala aspek kehidupannya.

5. Sabuk Coklat (Chaobi)

Hasil gambar untuk sabuk coklat karate
Tingkatan sabuk karate yang ke-5 adalah sabuk coklat atau chaobi. Warna coklat pada warna sabuk ini melambangkan warna tanah, dimana tanah memiliki sifat stabil dan berbobot.
Seorang karateka yang sudah berda pada tingkatan ini, dari tingkatan kyu 2 sampai kyu 1 harus mampu memberikan kestabilan sikap dibanding dengan pemegang sabuk yang ada di bawahnya, serta harus mampu melindungi junior-juniornya.
Karakter tanah yang dekat dengan bumi juga mencerminkan sikap menjejah bumi (down to earth) dan rendah hati kepada sesama.

6. Sabuk Hitam (Kuroobi/DAN)

Hasil gambar untuk sabuk hitam karate
Warna hitam yang menjadi warna untuk tingkatan sabuk karate tertinggi melambangkan keteguhan dan sikap percaya diri didasari oleh nilai kebaikan yang universal.
Tingkatan sabuk ini sangat diidam-idamkan oleh para karatekan. Namun, dibalik semua kewibawahan dan prestasi pemegang sabuk ini, ada segudang tanggung jawab yang harus diemban.
Pemegang sabuk hitam mulai dari Dan 1 sampai seterusnya, sebenarnya baru memasuki tahap awal untuk mendalami bela diri karate yang lebih dalam. Teknik dan makna hakiki dari kebaikan karate harus benar-benar dikuasa oleh karatekan yang memegang sabuk ini.

Rabu, 21 November 2018

KARATE?

Karate (bahasa Jepang空 手 ) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tinju China”. Ketika karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tinju China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyinkongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei / Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karate Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
  1. Shotokan
  2. Goju-Ryu
  3. Shito-Ryu
  4. Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke
berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
  1. Kihon
  2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
  3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olahraga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran olahraga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olahraga.